Pages

Rabu, 19 Januari 2011

kesan dan pesan untuk matakuliah softskill

Kesan – kesan selama mengikuti mata kuliah Softskill

Mengikuti mata kuliah ini lebih banyak sukanya daripada dukanya
1. Suka nya yaitu : mata kuliah ini tidak ada Kuis, UTS, maupun UAS , kemudian tugas dan penulisan tidak terlalu memberatkan mahasiswa.
2. Jika dukanya adalah frekuensi bertemu dengan dosen matakuliah ini hanya 1 bulan sekali dan tugas maupun penulisan harus dari pemikiran mahasiswa tidak boleh plagiat.
3. dosennya alhamdulillah selalu baik dan pengertian, cantik pula hehehe

Pesan – Pesan untuk matakuliah softskill
Karena ini merupakan matakuliah barumaka tolong jangan memberatkan mahasiswa unruk melakukan yang diminta oleh pihak kampus.
Softskill itu seharusnya melatih mahasiswa agar lebih kreatif lagi , tetapi jangan meminta mahasiswa untuk melakukan yang tidak mereka suka biarkan matakuliah softskill menjadi ajang kreatif dari para mahasiswa

Akhiru kalam
wassalamualaikum wr.wb

Selasa, 18 Januari 2011

Open Services Gateway Initiative


OSGi Alliance (Open Services Gateway initiative) adalah organisasi standar  terbuka yang didirikan pada Maret 1999. Aliansi dan anggota-anggotanya telah ditentukan yang Java berbasis layanan platform yang dapat dikelola dari jarak jauhInti bagian dari spesifikasi adalah sebuah kerangka kerja yang mendefinisikan suatu manajemen siklus hidup aplikasi model, layanan registry, sebuah lingkungan Eksekusi dan Modul. Berdasarkan kerangka ini, sejumlah besar OSGi layers, API, dan Jasa telah ditetapkan.

OSGi teknologi adalah sistem modul dinamis untuk Java ™

OSGi teknologi menyediakan layanan berorientasi, komponen berbasis lingkungan untuk para pengembang dan menawarkan cara-cara standar untuk mengelola siklus hidup perangkat lunak. Kemampuan ini sangat meningkatkan nilai berbagai komputer dan perangkat yang menggunakan platform Java.
Pengadopsi teknologi OSGi manfaat dari peningkatan waktu ke pasar dan mengurangi biaya pengembangan karena teknologi OSGi menyediakan integrasi pra-dibangun dan pra-komponen subsistem diuji. Teknologi ini juga mengurangi biaya pemeliharaan dan kemajuan aftermarket baru peluang unik karena jaringan dapat dimanfaatkan untuk secara dinamis mengupdate atau memberikan layanan dan aplikasi di lapangan.

Spesifikasi:
OSGi spesifikasi yang dikembangkan oleh para anggota dalam proses terbuka dan tersedia untuk umum secara gratis di bawah Lisensi Spesifikasi OSGi. OSGi Alliance yang memiliki kepatuhan program yang hanya terbuka untuk anggota. Pada Oktober 2009, daftar bersertifikat OSGi implementasi berisi lima entri.




Arsitektur :




Setiap kerangka yang menerapkan standar OSGi menyediakan suatu lingkungan untuk modularisasi aplikasi ke dalam kumpulan yang lebih kecil. Setiap bundel adalah erat-coupled, dynamically loadable kelas koleksi, botol, dan file-file konfigurasi yang secara eksplisit menyatakan dependensi eksternal mereka (jika ada).  Kerangka kerja konseptual yang dibagi dalam bidang-bidang berikut:
  1. Bundles
    Bundles adalah normal jar komponen dengan nyata tambahan header
  2. Services
    Layanan yang menghubungkan lapisan bundel dalam cara yang dinamis dengan menawarkan menerbitkan-menemukan-model mengikat Jawa lama untuk menikmati objek (POJO).
  3. Services
    API untuk jasa manajemen (ServiceRegistration, ServiceTracker dan ServiceReference).
  4. Life-Cycle
    API untuk manajemen siklus hidup untuk (instal, start, stop, update, dan uninstall) bundel.
  5. Modules
    Lapisan yang mendefinisikan enkapsulasi dan deklarasi dependensi (bagaimana sebuah bungkusan dapat mengimpor dan mengekspor kode).
  6. Security
    Layer yang menangani aspek keamanan dengan membatasi fungsionalitas bundel untuk pra-didefinisikan kemampuan.
  7. Execution Environment
    Mendefinisikan metode dan kelas apa yang tersedia dalam platform tertentuTidak ada daftar tetap eksekusi lingkungan, karena dapat berubah sebagai Java Community Process menciptakan versi baru dan edisi Jawa. Namun, set berikut saat ini didukung oleh sebagian besar OSGi implementasi:
    •    CDC-1.1/Foundation-1.1 CDC-1.1/Foundation-1.1
    •    OSGi/Minimum-1.0 OSGi/Minimum-1.0
    •    OSGi/Minimum-1.1 OSGi/Minimum-1.1
    •    JRE-1.1 JRE-1.1
    •    From J2SE-1.2 up to J2SE-1.6 Dari J2SE-1.2 hingga J2SE-1,6
    •    CDC-1.0/Foundation-1.0 CDC-1.0/Foundation-1.0

Original Post by Joan Mathilda Picauly
Referensi:
http://www.osgi.org/Main/HomePage

Jumat, 07 Januari 2011

panduan sekolah diluar negeri

Panduan Bersekolah di Luar Negeri: 

Meraih Sukses Di Sekolah Luar Negeri Berbagai informasi mengenai bersekolah di luar negeri masih sangat minim. Padahal kesuksesan belajar di luar negeri bergantung kepada persiapan kita sebelum berangkat.

Ada berbagai alasan untuk bersekolah di luar negeri, antara lain:
-          Sekolah di luar negeri memiliki fasilitas yang lebih baik daripada sekolah di Indonesia.
-          Lingkungan kampus di luar negeri lebih kondusif untuk belajar dan melakukan penelitian dibandingkan dengan lingkungan di kampus Indonesia pada umumnya.
-          Bisa lebih focus untuk belajar/meneliti.
-          Lebih mudah akses ke pakar.

Persiapan Untuk melakukan persiapan, sebaiknya anda memperhatikan beberapa hal berikut ini:

       I.            Memilih Perguruan Tinggi Memilih perguruan tinggi yang bagus harus berhati-hati karena bisa jadi kita tidak diterima karena persyaratan masuknya terlalu tinggi, biaya sekolahnya sangat mahal, biaya hidup yang mahal, atau kemungkinan untuk lulusnya kecil karena kualitas kemampuan kita yang mungkin kurang mendukung. Untuk memilih Perguruan Tinggi, anda dapat melakukannya dengan cara

1. Melalui University Calendar Informasi ini tersedia dalam bentuk buku (hardcopy) dan bisa diperoleh dari administrator universitas yang bersangkutan, misalnya dari “admission office”. Selain itu, informasi dapat diperoleh melalui Internet atau mencari lulusan dari perguruan tinggi tersebut dan meminta masukan.
 2. Melalui Jalur Profesor Anda dapat juga menghubungi profesor dari perguruan tinggi yang bersangkutan. Sangat lazim seorang profesor mencari mahasiswa untuk membantu penelitiannya. Profesor biasanya menjadi salah satu orang yang ikut menentukan diterima atau tidaknya calon mahasiswa. Biasanya, admission office akan menanyakan kesediaan profesor yang bersangkutan karena ini terkait dengan masalah penelitian. Jadi, jika kita sudah menghubungi profesor yang bersangkutan, biasanya lebih mudah untuk diterima.
3. Lain-Lain Kita juga dapat mengambil informasi dari sumber lain mengenai perguruan tinggi yang ingin dituju, seperti melalui Internet, majalah, buku, dan informasi-informasi dari sumber lain ini dapat membantu anda dalam menentukan pilihan perguruan tinggi yang ingin dituju. Memilih Tempat S2 dan S3 Ada banyak pilihan untuk pendidikan S2 di luar negeri. Pendidikan S2 biasanya singkat dan tidak terlalu membutuhkan fasilitas penelitian yang hebat. Biasanya S2 ini merupakan langkah (stepping stone) untuk shopping ke S3. Pada masa S2 ini anda bisa melihat-lihat kualitas S3 di tempat anda, atau mengintip di tempat lain. S2 merupakan tempat untuk menunjukkan diri anda agar anda diajak untuk melanjutkan ke S3 oleh profesor setempat (atau tempat lain). Untuk menyelesaikan S3, anda harus merencanakan kehidupan anda (misalnya kapan menikah, kapan punya anak, dan seterusnya) karena ini akan berpengaruh. Mencari Beasiswa Carilah informasi beasiswa melalui Universitas atau Institusi lain yang ada di tempat anda, atau melalui internet. Ada juga beasiswa (scholarship) yang nantinya bisa diperoleh dari perguruan tinggi setempat. Selain itu ada juga beasiswa yang berbasis kepada prestasi mahasiswa. Untuk mendapatkan biaya, umumnya di kampus boleh bekerja, tapi perhatikan ijin setempat dan jangan melanggar ijin yang membahayakan status kemahasiswaan anda. Selain support dari kampus, ada juga kesempatan untuk mendapat bantuan pendanaan dari perusahaan (industri). 

II .Hidup Di Luar Negeri Selain belajar di kampus, ada baiknya anda mempelajari kultur setempat dengan banyak bergaul bersama penduduk setempat. Bergaul dengan penduduk setempat memang bukan hal yang mudah karena banyak perbedaan kultur. Namun hal ini seharusnya tidak menjadi masalah yang besar. Paling-paling ada kelucuan yang timbul karena salah pengertian. Ini bahkan dapat menjadi kenangan yang indah (atau memalukan yang membuat kita tertawa) di kemudian hari. Memilih tempat tinggal Sebaiknya cari tempat tinggal yang dekat dengan kampus. Informasi tempat tinggal ini bisa diperoleh dari kampus, melalui student center, melalui pengumuman-pengumuman yang terpasang di papan (board), atau cara lain yang efektif adalah menanyakan kepada mahasiswa lain yang sudah lama bersekolah di kampus tersebut. Dormitory (Asrama) Salah satu tempat yang paling dekat dengan kampus adalah asrama (dormitory). Bahkan, biasanya dorm ini letaknya di dalam kampus. Biasanya dorm mahal biayanya, namun ada juga ketidak-nyamanan tinggal di dorm karena fasilitas di dorm dibuat sangat efisien untuk menampung mahasiswa sebanyak-banyaknya. Apartemen Kebanyakan mahasiswa tinggal di apartemen yang letaknya tidak jauh dari kampus. Apartemen lebih disukai karena lebih fleksibel dan bebas dalam penggunaannya. Kesulitan dalam tinggal di apartemen adalah mencari teman yang cocok untuk tinggal bersama. Sifat-sifat yang bertentangan dapat membuat masalah tinggal di apartemen. Secara biaya, tinggal di apartemen biasanya lebih murah daripada tinggal di dorm di kampus. Selain itu, kebebasannya sangat tinggi. Basement di rumah Di beberapa tempat, umumnya dekat kampus, ada juga orang yang menyewakan kamar di basementnya untuk tempat tinggal (kost). Biasanya basement ini memiliki satu atau dua kamar yang bisa disewakan kepada mahasiswa. Umumnya fasilitasnya sangat terbatas yaitu kamar, kamar mandi, dan dapur kecil. Biaya kamar di basement ini bisa lebih murah daripada di apartemen. Akan tetapi kebebasan tinggal di basement ini sangat terbatas sekali. Pergaulan Sehari-hari Perbedaan kultur dan pengetahuan seringkali menjadi masalah dalam pergaulan sehari-hari. Saya usulkan agar anda bergaul dengan penduduk setempat untuk mempelajari kultur setempat sehingga anda mengerti mana yang baik dan mana yang buruk.

 III. Setelah Selesai Kuliah Setelah selesai S2 dan S3, saya menyarankan agar anda mencoba bekerja di tempat anda. Bergantung kepada aturan imigrasi setempat, biasanya hal ini diperkenankan. Setelah S3 biasanya ada program post doctoral, yaitu bekerja di kampus, di tempat penelitian, atau di industri. Kesempatan post doctoral juga dapat digunakan sebagai entry untuk menjadi staf di tempat tersebut. Kesuksesan bersekolah di luar negeri bergantung kepada persiapan kita sebelum berangkat. Memilih perguruan tinggi yang tepat, misalnya, sangat penting. Tulisan ini bisa membantu anda dalam mempersiapkan diri untuk belajar di luar negeri agar anda sukses bersekolah di luar negeri.

sumber :: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/1635493-panduan-bersekolah-di-luar-negeri/

Kamis, 06 Januari 2011

Sumber beasiswa untuk sekolah di luar negeri

Mohon bantuannya untuk mem forward ke teman/milis Indonesia lainnya.

Sumber beasiswa itu untuk sekolah di luar negeri itu cukup banyak tapi
setidaknya bisa dikelompokkan ke 3 group.
Group 1: Beasiswa dari lembaga pemberi beasiswa baik untuk berasal dari
pemerintah atau non pemerintah misalnya Council for International Exchange
of Scholars (CIES), Sampoerna, dll. Lamaran ditujukan ke lembaga pemberi
beasiswa itu atau melalui organisasi yang ditunjuk oleh lembaga itu.
Group 2: Beasiswa dari tempat kita bekerja, misalnya PLN, Bank Indonesia,
dll. Sebelum krismon lebih banyak lagi lembaga pemerintah yang memberikan
beasiswa dengan ikatan dinas (tugas belajar). Banyak juga beasiswa itu yang
asalnya berasal dari dana atau hutang luar negeri.
Group 3: Beasiswa langsung dari sekolah di luar negeri.
Orang Indonesia umumnya mencari beasiswa melalui group 1 dan 2. Masih
sedikit yang mencari beasiswa langsung dari sekolah yang dituju (group 3).
Padahal, banyak sekolah di luar negeri khususnya di Amerika yang memberikan
beasiswa dalam bentuk
teaching assistantship (TA) ataupun research assistanship (RA) asalkan
Anda memiliki nilai TOEFL (Test of English as a
Foreign Language), GMAT (Graduate Management Admissions Test), atau GRE
(Graduate Record Examination) yang tinggi. Sayangnya, nilai TOEFL, GMAT, dan
GRE orang Indonesia biasanya lebih rendah dari pada nilai orang India dan
China sehingga sedikit orang Indonesia yang mendapat beasiswa langsung dari
sekolah di luar negeri.
Hal ini terjadi karena rendahnya kemampuan orang Indonesia berbahasa
Inggris. Karena itu untuk membantu teman-teman belajar bahasa Inggris secara
cepat dan mendapat beasiswa, saya susun cara belajar TOEFL, GMAT dan hal-hal
lain tentang belajar ke luar negeri susunan saya sepanjang 37
halaman yang bisa didapat gratis dengan mengirim email ke
Free-English-Course-subscribe@yahoogroups.com
http://groups.yahoo.com/group/free-english-course/
Mari kita majukan SDM Indonesia!
Jabat erat,
Ahmad Syamil
Arkansas State University
http://www.clt.astate.edu/asyamil/
Social networking for professionals:
http://www.linkedin.com/in/asyamil

sumber http://www.dikti.org/?q=node/89

Senin, 03 Januari 2011

Struktural dan Fungsional Telematika


Pusat Sarana Teknik Telematika adalah unsur pelaksana tugas tertentu departemen berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal. Pusat Sarana Teknik Telematika dipimpin oleh seorang Kepala Pusat. Pusat Sarana Teknik Telematika mempunyai tugas melaksanakan layanan pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan sarana teknik telematika departemen berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri.

Dalam melaksanakan tugas, Pusat Sarana Teknik Telematika menyelenggarakan fungsi:
a. pelayanan aplikasi interface dan fasilitasi sarana teknik telematika;
b. pelayanan dan pengembangan sistem jaringan interface dan piranti keras telematika;
c. pelaksanaan urusan ketatausahaan pusat.

Susunan Organisasi
Pusat Sarana Teknik Telematika terdiri dari:
a. Bidang Aplikasi;
b. Bidang Piranti Keras dan Lunak;
c. Subbagian Tata Usaha.

Bidang Aplikasi
Bidang Aplikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelayanan aplikasi interface untuk pelayanan publik dan fasilitasi sarana teknik telematika untuk pelayanan publik. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Aplikasi menyelenggarakan fungsi:

a. pelayanan aplikasi interface di bidang telematika;
b. pelaksanaan fasilitasi sarana teknik telematika.
Bidang Aplikasi terdiri dari:
a. Subbidang Layanan Aplikasi;
b. Subbidang Fasilitasi Sarana.

(1). Subbidang Layanan Aplikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelayanan aplikasi interface telematika.
(2). Subbidang Fasilitasi Sarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan fasilitasi di bidang sarana teknik telematika.


Sumber: http://blogs.depkominfo.go.id/setjen/struktur-organisasi/pusat-sarana-teknik-telematika/

Minggu, 02 Januari 2011

Teknologi java comunnicaty proses


The JCP didirikan oleh Sun Microsystems pada tahun 1998.Selama dekade terakhir perusahaan telah melepaskan kontrol atas JCP, tetapi para pengecam mengatakan itu tidak cukup.Banyak di masyarakat Jawa percaya bahwa Sun mengejar kepentingan komersial sendiri tidak sesuai dengan tujuan membina sebuah lingkungan kolaboratif yang hanya bertujuan untuk meningkatkan teknologi Java.
Ada dua pokok kritik, salah satunya adalah bahwa Sun memiliki terlalu banyak pengaruh, dan yang lainnya adalah bahwa organisasi ini terlalu rahasia,” kata Patrick Curran, ketua JCP.

Java Community Process adalah organisasi yang paling penting dalam dunia perangkat lunak Java, dengan kemungkinan pengecualian dari Sun Microsystems itu sendiri.Bahkan JCP, yang membantu menentukan masa depan Jawa dengan mengembangkan teknologi Java baru spesifikasi dan referensi implementasi, hampir tidak terpisah dari Sun.Sponsor perusahaan organisasi dengan membayar gaji para staf, dan memberikan pengaruh yang besar atas kerja dalamnya.
Meskipun ia adalah karyawan Sun, Curran mengatakan ia melakukan yang terbaik untuk memajukan kepentingan masyarakat daripada Sun.Dia membela Sun peran penting dalam JCP sementara mengakui bahwa ia ingin kelompok untuk menjadi lebih “terbuka, demokratis, dan egaliter”.Kedepan nya, Curran mengharapkan JCP revisi ke model pemerintahan yang akan menambah transparansi dan menciptakan lebih tingkat lapangan bermain.

The reformer Pembaharu
Patrick Curran JCP selaku Ketua baru-baru ini berbicara dengan JavaWorld tentang proses standar JCP, tantangan yang dihadapi JCP, dan bagaimana ia percaya mereka dapat tetap: Dengarkan podcast. Meskipun kritik, Sun eksekutif Jeet Kaul mengatakan JCP adalah salah satu badan standar lebih baik ia telah berpartisipasi dalam, terutama karena melibatkan perusahaan dalam persaingan pasar langsung dengan satu sama lain.

Apache on 23 Februari melemparkan satu-satunya suara tidak setuju terhadap Java EE 6 spesifikasi, dan mengatakan itu bentuk protes terhadap sikap Sun pada Java SE lisensi.”Kami percaya bahwa anggota JCP yang tidak sesuai dengan isi dan semangat dari aturan-aturan yang mengatur seharusnya tidak diperbolehkan untuk memimpin JSRs,” Apache komentar.

Yang paling terkenal mungkin JCP kontroversi adalah satu-satunya yang melibatkan Apache Software Foundation, yang menuduh Sun menolak untuk memberikan izin itu yang dapat diterima untuk open source yang disebut implementasi Java SE Harmony.Menurut Geir Magnusson, Apache perwakilan ke JCP, lisensi Minggu itu menawarkan akan “membatasi kebebasan pengguna [dari Apache Harmony] telah menggunakan kembali perangkat lunak, apakah itu untuk mendistribusikan atau membuat karya turunan.”Magnusson adalah marah bahwa Sun memegang kekuasaan untuk lisensi teknologi Java, mengatakan bahwa Apache harus dapat melakukan apa pun yang dipilihnya selama pelaksanaannya kompatibel dengan spesifikasi JCP yang disetujui.Tapi aturan saat ini telah disetujui oleh anggota komite eksekutif JCP pada umumnya, bukan oleh Sun sendiri, Curran catatan.

Sumber :